Nasa Ungkap Alasan Mengapa Berat Badan Kita akan Turun Saat Berada di Sri Lanka

- Rabu, 17 Mei 2023 | 10:28 WIB
Timbangan badan (Pixabay/geralt )
Timbangan badan (Pixabay/geralt )

RADIOWEBINDO- Negara tujuan wisata rupanya berpengaruh pada berat badanmu. Para ilmuwan Nasa baru-baru ini menemukan alasan mengapa wisatawan yang berkunjung ke Sri Lanka lebih ringan, namun mereka akan mengalami kenaikan berat badan saat di Turki.

Dikutip dari NZ Herald, sejak tahun 1960-an, Nasa telah mengetahui bahwa gravitasi tidak mempengaruhi dunia secara merata, dengan adanya 'anomali' pada berat benda-benda yang berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.

Seorang pelancong dengan berat 68kg di Selandia Baru dapat kehilangan berat badannya hingga 3kg saat berada di Maladewa atau Teluk Hudson di Kanada, di mana terdapat area dengan gravitasi relatif yang lebih rendah. Perbedaannya memang tidak besar, sekitar 1/25.000 dari berat badan Anda, tetapi ini adalah sebuah permulaan.

Baca Juga: Jepang Siapkan 139 Rencana Bersubsidi Untuk Menarik Wisatawan Kaya ke Negeri Sakura

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa susunan planet ini sangat berbeda di bawah kaki, yang mempengaruhi berat dan gaya gravitasi di permukaan.

Negara manakah yang memiliki gravitasi terendah?

Satelit dari misi GRACE (Gravity Recovery and Climate Experiment) milik Nasa telah memetakan perbedaannya selama bertahun-tahun. Meskipun stasiun pengukur lautan menunjukkan adanya perbedaan, penggunaan pencitraan satelit untuk mengukur kepadatan air telah memungkinkan Nasa untuk membangun definisi gravitasi yang tinggi.

Gravitasi terendah di planet ini ditemukan di ujung selatan Sri Lanka dan sebagian Samudra Hindia di sebelah timur Maladewa. Kanada Utara di sekitar daerah Teluk Hudson juga merupakan daerah dengan gravitasi rendah. Perbedaannya diduga karena ketebalan kerak bumi dan volume batuan cair dan magma di bawah permukaan.

"Anomali Kanada sudah diketahui sejak lama," kata Dan Britt, direktur Center for Lunar and Asteroid Surface Science. Fisikawan dari University of Florida ini mengatakan kepada Daily Mail, sekarang diperkirakan bahwa perubahan itu terjadi selama Zaman Es terakhir ketika gletser yang sangat besar menekan permukaan Bumi.

Ia menggambarkannya seperti memencet roti isi selai, lapisan es yang tebal mengubah bentuk kerak bumi, mendorong cairan ke tepi.

"Beberapa mil es cukup berat untuk menekan kerak bumi," kata Britt.

Baca Juga: Wonderful Indonesia hadir di Namibia Tourism Expo 2023

Negara mana yang memiliki gravitasi paling kuat?

Di tempat lain, titik-titik 'berat' dapat dijelaskan oleh arus dalam batuan cair, atau magma, dan arus konveksi dalam lava yang menggelegak dan sangat panas.

Halaman:

Editor: Alfia Sudarsono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Patung Merlion Singapura Akan Ditutup Hingga Desember

Sabtu, 23 September 2023 | 09:03 WIB
X