Dalai Lama Meminta Maaf Atas Perilakunya yang Tak Pantas Terhadap Anak di Bawah Umur

RADIOWEBINDO- Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, meminta maaf pada Senin (10/4/2023), setelah sebuah video yang menunjukkan dirinya meminta seorang anak laki-laki untuk menghisap lidahnya memicu reaksi keras di media sosial.

Dalam video yang viral tersebut tampak Dalai Lama (87), memberikan ciuman di bibir anak laki-laki tersebut saat ia membungkuk untuk memberikan penghormatan. Biksu Buddha tersebut kemudian terlihat menjulurkan lidahnya sambil meminta anak itu untuk menghisapnya.

"Bisakah kamu menghisap lidah saya," dia terdengar bertanya kepada anak laki-laki itu dalam video tersebut.

Baca Juga: AG Divonis 3,5 Tahun Penjara, Pengacara David Ozora Minta Jaksa Ajukan Banding

Video ini berasal dari sebuah acara di McLeod Ganj, pinggiran kota Dharamshala di India utara, pada tanggal 28 Februari.

"Yang Mulia ingin meminta maaf kepada anak laki-laki itu dan keluarganya, serta banyak teman-temannya di seluruh dunia, atas rasa sakit hati yang mungkin ditimbulkan oleh perkataannya," demikian pernyataan yang diposting di akun Twitter-nya yang terverifikasi.

"Yang Mulia sering menggoda orang-orang yang ditemuinya dengan cara yang polos dan menyenangkan, bahkan di depan umum dan di depan kamera," tambahnya.

"Beliau menyesali kejadian tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Arab Saudi Bersiap Menyambut Sepuluh Hari Terakhir Ramadan, Ini Aturan untuk Para Jamaah Umroh

Para pengguna Twitter mengecam video tersebut. Mereka menyebutnya "menjijikkan" dan "benar-benar sakit" setelah video tersebut menjadi tren pada hari Minggu.

"Benar-benar terkejut melihat tampilan ini oleh #DalaiLama. Di masa lalu, dia juga harus meminta maaf atas komentar seksisnya. Tapi mengatakan - Sekarang menghisap lidah saya kepada seorang anak kecil itu menjijikkan," tulis sebuah akun.

"Apa yang baru saja saya lihat? Apa yang anak itu rasakan? Menjijikkan," ujar akun lainnya.

Dalai Lama tetap menjadi wajah yang diakui secara universal dari gerakan untuk otonomi Tibet.

Namun, sorotan global yang ia dapatkan setelah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1989 telah meredup dan banjir undangan untuk beramah-tamah dengan para pemimpin dunia dan bintang Hollywood telah berkurang.