RADIOWEBINDO- Dibalik kesuksesannya, Andmesh Kamaleng ternyata punya kisah yang cukup inspiratif saat dirinya meniti karir sebagai penyanyi. Andmesh menururkan, masa kecilnya diisi dengan menemani sang ayah yang merupakan seorang musisi di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Andmesh lahir dan berasal di Alor, desa kecil yang cukup jauh dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Setidaknya membutuhkan waktu 16 jam menggunakan kapal dari Alor ke Kupang.
"Selalu tuh, papa main musik dimana, megang keyboard di belakang motor terus dia bawa motor. Jadi harus temenin dia, kadang pulang jam 2 malam. Musisi di sana dengan di Jakarta itu beda," ungkapnya di kanal YouTube Ngobrol Asix, yang diunggah Selasa (14/9).
Andmesh menyebut, musisi di sana, bisa bermain musik dari pukul 19.00 hingga pukul 3.00 dini hari. Adapun bayarannya hanya berkisar Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu.
"Walaupun sedikit, selalu kita syukuri. Dan selalu asyik gitu mas," ucapnya.
Namun di tahun 2014, sang ayah yang merupakan tulang punggung keluarga meninggal dunia. Kala itu ia masih duduk di bangku sekolah SMA kelas tiga.
"Kebetulan Andmesh satu-satunya anak cowok di keluarga. Dan itu jadi beban tersendiri buat Andmesh," ujarnya.
Saat itu Andmesh mengaku bingung harus bagaimana. Hingga skhirnya ia pun memutuskan mengambil alih peran ayahnya sebagai tulang punggung keluarga.
"Fokus bagaimana kita bisa makan. Jadi 2014 sampai 2015 masih jadi musisi keliling," tutur Andmesh.
Lalu ada ajang pencarian bakat Rising Star dan Andmesh ditawari untuk mengikuti. Ia pun iseng-iseng mengikuti ajang pencarian bakat tersebut. Dari situlah karir dirinya sebagai bintang di dunia tarik suara dimulai.
