RADIOWEBINDO- Sekitar 132 orang tewas akibat runtuhnya jembatan era Inggris di Gujarat Morbi, India, Minggu (30/10/2022) malam. Hingga saat ini, operasi pencarian pun masih berlangsung.
Jembatan gantung yang terletak sekitar 300 km dari ibukota negara bagian - Ahmedabad, itu runtuh pada pukul 18:42 waktu setempat, ketika sekitar 500 orang tengah berkumpul di atasnya untuk melakukan beberapa ritual puja Chhath.
Menteri Dalam Negeri Gujarat Harsh Sanghavi, dalam jumpa pers pagi ini, mengatakan bahwa sebuah kasus kriminal telah didaftarkan dan sebuah komite yang beranggotakan lima orang sedang menyelidiki keruntuhan jembatan tersebut.
"Tim penyelamat dan petugas bekerja sepanjang malam," katanya dikutip dari NDTV.
Baca Juga: Keluarga Brigadir J akan Berhadapan Langsung dengan Ferdy Sambo Pekan Depan
Sebuah operasi penyelamatan dengan cepat diluncurkan setelah jembatan runtuh, dengan menurunkan lima tim Pasukan Tanggap Bencana Nasional atau NDRF ke lokasi kejadian. Kemudian, tentara, angkatan laut dan angkatan udara juga diterjunkan untuk menolong para korban.
Sekitar 19 orang yang mengalami luka berat telah dirawat di rumah sakit. Hingga saat ini misi penyelamatan sedang dilakukan dengan menggunakan perahu.
Seorang saksi mata menuturkan, ada sejumlah wanita dan anak-anak di jembatan berusia hampir 150 tahun. Hingga akhirnya, kabel yang menopangnya putus, sehingga menyebabkan puluhan orang jatuh ke sungai di bawahnya.
Dari video yang beredar, tampak beberapa orang berenang ke tempat yang aman. Namun ada juga yang masih bertahan di ujung jembatan yang patah.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Umumkan Masa Berkabung Nasional Pasca Tragedi Halloween Itaewon
Jembatan di atas sungai Machchhu itu telah ditutup selama tujuh bulan untuk direnovasi. Selanjutnya, jembatan itu dibuka kembali untuk umum pada 26 Oktober, bertepatan dengan Tahun Baru Gujarat.
Pemerintah negara bagian telah mengumumkan kompensasi sebesar Rs 4 lakh (sekitar Rp 75.662.903) kepada anggota keluarga masing-masing yang meninggal dalam kecelakaan itu dan Rs 50.000 (sekitar Rp 9.457.862) untuk yang terluka.
Perdana Menteri Narendra Modi, yang berada di Gujarat, juga telah mengumumkan bantuan keuangan masing-masing Rs 2 lakh (Rp 37.831.451) kepada keluarga para korban.
Artikel Terkait
Mengenal Shireen Abu Akleh, Jurnalis Aljazeera yang Tewas Ditembak di Palestina
Tujuh Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Korea Selatan
127 Orang Tewas Akibat Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang
37 orang Termasuk 22 Anak-anak Tewas dalam Pembantaian di Thailand
Kronologi Pembantaian oleh Mantan Polisi Thailand: 38 Orang Tewas Termasuk Pelaku