Dianggap Mengancam Keamanan, Parlemen AS Panggil CEO TikTok Shou Zi Chew

RADIOWEBINDO- Anggota parlemen AS telah mencecar CEO TikTok Shou Zi Chew tentang keamanan data dan konten berbahaya.

Dikutip dari AP, Anggota parlemen mengatakan bahwa mereka khawatir tentang data Amerika yang jatuh ke tangan pemerintah Cina. Mereka mengklaim bahwa hal itu mengancam keamanan nasional dan privasi pengguna serta dapat digunakan untuk mempromosikan propaganda dan informasi yang keliru.

Beberapa anggota parlemen bahkan mendesak untuk melarang aplikasi video pendek yang populer itu secara nasional.

Baca Juga: Hasil Swiss Open 2023: 2 Wakil Indonesia Lolos ke Babak Semifinal

Chew pun berusaha membujuk anggota parlemen untuk tidak mengupayakan pelarangan aplikasi ini atau memaksa perusahaan induknya di Cina, ByteDance, untuk melepaskan saham kepemilikannya.

Ia menegaskan bahwa TikTok memprioritaskan keamanan penggunanya. Dia mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk menyimpan semua data pengguna AS di server yang dikelola dan dimiliki oleh raksasa perangkat lunak Oracle.

Profil Shou Zi Chew

Chew, 40 tahun, berasal dari Singapura. Di sana, ia tinggal bersama istrinya, Vivian Kao, dan kedua anak mereka.

Ia lulus pada tahun 2006 dari University College London dan bekerja selama dua tahun di Goldman Sachs sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk meraih gelar master di Harvard Business School. Chew pernah magang selama dua tahun di Facebook.

Baca Juga: Rinov Alami Cedera Tangan Kanan, Ganda Campuran Indonesia Gagal ke Semi Final Swiss Open 2023

Setelah meraih gelar MBA, ia menjadi mitra di perusahaan modal ventura DST Global, di mana ia bekerja selama lima tahun dan membantu memfasilitasi investasi di perusahaan yang kemudian menjadi ByteDance.

Ia kemudian bekerja selama lima tahun di Xiaomi, sebuah perusahaan ponsel pintar asal Tiongkok. Hingga pada 2021, ia ditunjuk sebagai CEO TikTok, menggantikan Kevin Mayer, mantan eksekutif Disney. Chew melapor kepada CEO ByteDance, Liang Rubo.