RADIOWEBINDO- Penyanderaan pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Mehrtens (37), oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sudah lewat memasuki hari ke-43 pada Rabu (22/3/2023) hari ini. Proses pencarian pun masih terus berlanjut.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar upaya pembebasan pilot Susi Air dilakukan dengan tetep memprioritaskan keselamatan sandera.
"Tadi malam kita rapat internal, salah satunya membahas itu. Yang paling penting dengan penuh kehati-hatian agar tetap keselamatan menjadi yang utama," ujar Jokowi di Papua yang dikutip dari siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/3/2023).
Baca Juga: Resmi Dibuka, Berikut Syarat dan Cara Pendaftaran Mudik Gratis Kemenhub 2023
Jokowi menyatakan langkah penyelamatan pilot Susi Air ini juga sempat dibahas dalam rapat terbatas yang digelar pada Senin (20/3) kemarin. Dia menyebut telah memberikan instruksi ke Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Senada dengan Presiden, sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan keselamatan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mertens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) menjadi prioritas utama.
"Tentunya TNI-Polri memprioritaskan keselamatan sandera, sehingga tentunya di dalam langkah-langkah di lapangannya pun prioritas keselamatan menjadi prioritas kami," jelas Sigit usai rapat terbatas di Papua, Senin (20/3/2023).
Sementara itu, dalam ratas tersebut Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pun memastikan akan melakukan evakuasi dan penyelamatan secara persuasif.
Baca Juga: Fajar/Rian Raih Gelar Juara All England Untuk Pertama Kalinya
"Kemudian tadi pilot tadi kita akan melaksanakan secara persuasif, kita tidak mau korban jiwa baik masyarakat, maupun pilot, sehingga tetap kita laksanakan dengan persuasif," ucapnya.
Selasa (7/3/2023), Pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens, yang merupakan warga negara Selandia Baru, membawa lima penumpang dengan pesawat nomor registrasi PK-BVY dan mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Namun, sesaat setelah mendarat, pesawat itu dibakar KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Kini, lima penumpang yang merupakan orang asli Papua telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan Philips masih disandera KKB.
Artikel Terkait
Sukseskan PON XX Papua, Kemendagri Masifkan Gerakan Pembagian Masker
Mengenal Kanguru Asli Papua, Dingiso
Kilau Talenta Papua di Timnas Indonesia
Cara Mudah Belajar Bahasa Melayu Berdialek Papua
Gubernur Papua Lukas Enembe Ditangkap KPK Saat Tengah Makan Siang di Sebuah Restoran